Bergerak di atas panggung dengan
tujuan menuturkan suatu cerita, membutuhkan teknik dan skill. Banyak
cara, metode, dan tujuan yang digunakan untuk menuturkan suatu cerita kepada
penonton. Salah satu jenis tontonan di atas panggung adalah drama.
Drama berarti perbuatan,
tindakan. Berasal dari bahasa Yunani yaitu “draomai´” yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan
dengan gerak dan konflik merupakan sumber pokok dari drama. Sedangkan dramatik
adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan
perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama dimana sandi adalah rahasia
dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Ruang Lingkup Dramaturgi
Ruang lingkup dramaturgi meliputi
cerita dalam bentuk dialog yang menyuguhkan human conflict. Dramaturgi
merupakan sumber bahan pementasan untuk menjadi tontonan (theatre atau theatron).
Oleh karena itu drama bisa diartikan dengan naskah lakon atau kisah yang
dipentaskan atau pementasan naskah lakon drama.
Dalam pengertian luas, ruang
lingkup dramaturgi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sedangkan dalam
pengertian sempit, ruang lingkup dramaturgi meliputi aspek teoritik seperti
teori, sejarah, dan macam dramaturgi yang telah dijelaskan dalam materi
sebelumnya.
Unsur-unsur drama:
-
Naskah drama (tema) atau Drama
Script
-
Alur
-
Tempat pertunjukan (teater)
-
Amanat
-
Penonton
Macam-macam Drama
Drama menurut masanya dapat
dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1.
Drama Baru/Drama Modern
Drama baru
adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat
yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Lakon-lakon yang diangkat
juga lebih masa kini.
2.
Drama Lama/Drama Klasik
Drama lama
adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan
istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain
sebagainya. Lakon yang diangkat seputar kisah-kisah masa lalu dengan atribut
dan setting yang lebih klasik dibandingkan dengan drama modern.
Macam-macam drama berdasarkan isi
kandungan cerita:
1.
Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik
penuh keceriaan. Macam-macamnya sebagai berikut:
a.
Komedi Situasi, cerita lucu yang
kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasinya. Contoh
drama jenis ini antara lain Sister Act dan Si Kabayan. Sementara contoh
sinetron yang termasuk dalam jenis ini antara lain Kawin Gantung, Bajaj Bajuri,
dan Kecil-Kecil Jadi Manten.
b.
Komedi Slapstic, cerita lucu yang
diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya. Misalnya, saat di kelas
terjadi kegaduhan karena sang guru belum datang. Kemudian teman yang “culun”
digoda teman yang lain dengan menulisi pipinya menggunakan spidol. Contoh film
komedi slapstic ini di antaranya The Mask dan Tarzan.
c.
Komedi Satire, cerita lucu yang
penuh sindiran tajam. Beberapa film yang termasuk jenis ini adalah Om Pasikom
dan Semua Gara-Gara Ginah. Sementara contoh sinetronnya adalah Wong Cilik.
d.
Komedi Farce, cerita lucu yang
bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan-kelucuan dengan dialog dan gerak
laku lucu. Beberapa tayangan televisi yang termasuk jenis ini adalah Opera Van
Java, Facebookers, Srimulat, Toples, Ba-sho, Ngelaba, dan lain sebagainya.
2.
Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh
kemalangan. Cerita drama yang termasuk jenis ini adalah cerita yang berakhir
dengan duka lara atau kematian. Contoh film yang termasuk jenis ini di
antaranya Romeo dan Juliet atau Ghost. Sementara contoh FTV misteri yang
termasuk dalam jenis ini misalnya Makhluk Tengah Malam yang ending-nya
bercerita tentang si istri yang melahirkan bayi genderuwo. Cerita ini bukan
berakhir dengan kematian, tapi kekecewaan atau kesedihan. Oleh karena itu,
cerita Makhluk Tengah Malam dapat digolongkan ke dalam jenis drama tragedi.
3.
Drama Misteri
Adalah drama yang menahan perhatian penonton dengan
suspense/ketegangan, baik yang berasal dari tindak kriminal atau makhluk gaib. Macam-macamnya
adalah:
a.
Kriminal, misteri yang sangat
terasa unsur keteganyannya atau suspense dan biasanya menceritakan seputar
kasus pembunuhan. Si pelaku biasanya akan menjadi semacam misteri karena
penulis scenario memerkuat alibinya. Sering kali dalam cerita jenis ini beberapa
tokoh bayangan dimasukkan untuk mengecoh penonton.
b.
Horor, misteri yang bercerita
tentang hal-hal yang berkaitan dengan roh halus.
c.
Mistik, misteri yang bercerita
tentang hal-hal yang bersifat klenik atau unsur ghaib.
4.
Drama Laga/Action
a.
Modern, cerita drama yang lebih
banyak menampilkan adegan perkelahian atau pertempuran, namun dikemas dalam
setting yang modern. Contoh jenis sinetron ini misalnya Deru Debu, Gejolak
Jiwa, dan Raja Jalanan.
b.
Tradisional, cerita drama yang
juga menampilkan adegan laga, namun dikemas secara tradisional. Beberapa
sinetron yang termasuk jenis ini antara lain Misteri Gunung Merapi, Angling
Dharma, Jaka Tingkir, dan Wali Songo. Untuk jenis drama laga ini biasanya
skenario tidak banyak memakai dialog panjang, tidak seperti skenario drama
tragedi atau melodrama yang kekuatannya terletak pada dialog. Jenis ini lebih
banyak mengandalkan action sebagai daya tarik tontonannya. Penontonnya bisa
merasakan semangat ketika menonton film ini.
5.
Melodrama
Melodrama adalah
drama yang mengeksploitasi kesedihan atau penderitaan. Jenis drama ini banyak
disajikan dalam sinetron bersambung di televisi.
Skenario jenis
ini bersifat sentimental dan melankolis. Ceritanya cenderung terkesan
mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan. Emosi penonton dipancing untuk merasa
iba pada tokoh protagonis. Penulis skenario cerita jenis ini jangan terjebak
untuk membuat alur yang lambat.
Konflik harus
tetap runtun dan padat. Justru dengan konflik yang bertubi-tubi pada si tokoh
akan semakin membuat penonton merasa kasihan dan bersimpati pada penderitanya.
Contoh sinetron jenis ini antara lain Bidadari, Menggapai Bintang, dan Chanda.
6.
Drama Sejarah
Drama sejarah
adalah cerita jenis drama yang menampilkan kisah-kisah sejarah masa lalu, baik
tokoh maupun peristiwanya. Contoh film yang bercerita tentang peristiwa sejarah
antara lain November 1828, G-30-S/PKI, Soerabaya ’45, Janur Kuning, atau
Serangan Fajar. Sementara kisah yang menceritakan sejarah tapi lebih ditekankan
pada tokohnya antara lain Tjoet Njak Dhien, Wali Songo, dan R.A. Kartini.
7.
Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada
sedih dan ada lucunya.
8.
Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
9.
Lelucon/Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah
pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
10.
Operet/Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih
pendek.
11.
Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk
gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
12.
Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi
oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
13.
Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur
agama/religius.
14.
Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah
boneka wayang.